Melambai pada surya, menyapa dalam embun senja
Menepis semua halang rintang, tanpa melihat luka terbuka
Entah bagaimana wujud bayang ini,
Semakin pudar atau tampak
Semakin kecil atau besar
Tuk mengikuti sebuah cahaya
Yang tak tahu harus kemana memegangnya
Menjadi bayangan sejati
Tuhan, apa terlalu cepat untuk ini?
Apa bayang ini belum pantas tuk dapatkan sinar anyarnya?
Telah jatuh layaknya hujan air mata penakut ini
Dengan melangkah dengan merangkak
Tuk dapat sebuah kepastian dengan kehati-hatian
Ragu akan pilihan yang menimpa
Terlalu takut untuk memulai lembaran anyar untuk kesatuan
Bayang dan nur ini hanya berjarak sekian jangka
Terlalu cepat...
Minggu, 30 Agustus 2015
Jumat, 14 Agustus 2015
0 Siluet di Balik Selambu Biru, Berkaca Dalam Sepi
Kian hari demi hari terlewati
Perlahan namun pasti pergi dalam kenangan lalu
Sakit dihati kian sirna seiring matahari membakarnya tiap pagi
Melihatmu, masih menyimpan seiris rasa benci
Tapi untuk apa aku simpan itu?
Biarlah ini ku pendam agar aku dapat belajar
Bayang-bayang lama perlahan pun hilang
Dan raga ini akan menjadi bayangan yang megikuti cahaya
Sinar baru yang bisa menyusuri langkah demi langkah esok hari
Dan mendapat kepastian akan jawaban dari sebuah kata dalam doa
Melihat
Mengikuti
Mencari
Yang tak pernah bisa raga ini dekat dengan nur itu
Menatap dibalik selambu biru
Seraya berdoa dan berharap,
Tuhan, izinkan bayangan ini mendapatkan...
Langganan:
Postingan (Atom)