Setapak demi setapak bukit ini kau daki
Menyambi dengan menyebut namaNya dalam tapak itu
Merah muda dengan hiasan bunga itu selalu kau pakai
Dengan balutan rompi jeans yang menjadi khas sang pengelana
Melihatmu berjalan layaknya malaikat yang ingin mengindahkan bumi ini
Mengepakkan sayap menyuburkan kembali layu bunga
Memandangmu dari kejauhan seraya ingin mengambilmu tuk memberikan sebuah cahaya
Namun, bumi ini layak menjagamu bersama Sang Pencipta tuk yang dipersiapkan untukmu
Hingga puncak bukit ini tersentuh langkahmu, dunia seakan ingin melihatmu
Membantumu turun dengan burung-burung yang berterbangan
Seakan tak ingin melepasmu dari kepakkan itu
Menuntunmu tak sekedar ingin menuruni bukit namun membawamu terbang jauh
Mengantarmu pada sang bayangan yang ingin melihat lebih cahayamu
Namun, kepakkan burung-burung itu mulai melebur
Dengan kedatangan bayangan hitam kelam seraya ingin menghabisi sang bayangan bagi pengelana
Dalam gelap yang tak dapat terlihat, sang bayangan hanya mengambil runtuhan sayap
Untuk menuliskan satu dua patah kata untuk Tuhan
Sang Bayangan hanya ingin Pengelana menyinari hidupnya
Memberikan sinarnya demi melihat kepakkan sayap indah Sang Bayangan
Tuhan, andai itu bisa menjadi harapan terakhirku sebelum aku menghilang
Namun, jika memang Sang Bayangan ini tak mampu menjaganya,
Jagalah dengan sinar dan cahayaMu
Yang melebihi keagungan alam semesta
Yang dapat memberikan perlindungan setiap insan
Untukmu, Tuhan.
-C'GAP-
Kamis, 16 Februari 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar