Tiga tahun telah berlalu, satu tahun pun telah berlalu
Kala semua berubah dan memberikan pena terindah dalam ceritaku
Sedih tuk menanggalkan kisah itu
Marah akan kesalahan masa lalu
Senang bisa bertemu dan merajut asa bersama
Bahagia ketika dapat bertemu dan saling menatap senyum
Walau aku t'lah mengerti
Sebuah pena merah kelam tak akan pernah terhapuskan dengan satu dua tahun
Saat menatap pastilah sejenak kembali ke masa yang kelam itu
Terhindar maupun tidak, kenangan masa lalu indah kan terhapuskan darah setitik
Dan, aku dapat merasakan itu dibenak kalian
Meski telah berlalu lama, darah itu tak akan pernah pupus dari kalian
Dan akan selalu abadi terkenang dalam masa lalu kalian
Itu dosaku, aku yang akan menghadap Ilahi nanti untuk membela kalian
Mempertanggung jawabkan semua darah
Di tembok lain, aku mengucapkan lebih dari beribu terima kasih
Tak bisa diungkapkan dengan aksara, namun hanya ku ucap dalam doa
Agar sang Pencipta mengerti tuk menyampaikan isi hati dalam harap hamba ini
Sekalipun satu pasukan menggantikan kalian,
Tak ada satu jiwa pun yang dapat menggantikan kenangan dan pahlawan tanda jasa kalian bagiku
Dalam rintih doa, ku sebut nama kalian, dan seorang yang akan menjadi guru baru untukku
Selalu berharap,
"Pertemukan hamba dengannya, dia, dan dia dikala kami siap untuk bertemu"
"Lindungilah dibawah lindungan sajadahmu, ya Rabb"
"Sampaikan maaf khilaf pendosa ini untuk mereka"
"Tak berharap untuk bersama, namun...jalinkanlah tali agama silaturahmi anjuran nabi"
"Agar dapat selalu melihat mereka, dan melindungi dengan perantaraMu"
"Sungguh banyak permohonan doa pendosa ini untukMu demi mereka"
"Engkaulah sang Maha Tahu segalaNya. Berikanlah selalu terbaik untuk mereka..."
"Malaikat tak bersayap yang pernah hadir dihadapanku, Tuhan"
Tak banyak kata yang dapat diungkap lagi
Ku ingin melihat kalian dengan jas Airlangga, Gajah Mada, dan Brawijaya
Dan melihat kalian menggapai mimpi indah dulu
Yang pernah kalian ceritakan,
Ahli gizi yang hebat, kimiawan jenius, dan dokter muda pilihan bangsa!
Vielen Dank, meine Vergangenheit!
Asa, doa, cita-cita, dan masa yang akan datang...
Sampai berjumpa!
Kala semua berubah dan memberikan pena terindah dalam ceritaku
Sedih tuk menanggalkan kisah itu
Marah akan kesalahan masa lalu
Senang bisa bertemu dan merajut asa bersama
Bahagia ketika dapat bertemu dan saling menatap senyum
Walau aku t'lah mengerti
Sebuah pena merah kelam tak akan pernah terhapuskan dengan satu dua tahun
Saat menatap pastilah sejenak kembali ke masa yang kelam itu
Terhindar maupun tidak, kenangan masa lalu indah kan terhapuskan darah setitik
Dan, aku dapat merasakan itu dibenak kalian
Meski telah berlalu lama, darah itu tak akan pernah pupus dari kalian
Dan akan selalu abadi terkenang dalam masa lalu kalian
Itu dosaku, aku yang akan menghadap Ilahi nanti untuk membela kalian
Mempertanggung jawabkan semua darah
Di tembok lain, aku mengucapkan lebih dari beribu terima kasih
Tak bisa diungkapkan dengan aksara, namun hanya ku ucap dalam doa
Agar sang Pencipta mengerti tuk menyampaikan isi hati dalam harap hamba ini
Sekalipun satu pasukan menggantikan kalian,
Tak ada satu jiwa pun yang dapat menggantikan kenangan dan pahlawan tanda jasa kalian bagiku
Dalam rintih doa, ku sebut nama kalian, dan seorang yang akan menjadi guru baru untukku
Selalu berharap,
"Pertemukan hamba dengannya, dia, dan dia dikala kami siap untuk bertemu"
"Lindungilah dibawah lindungan sajadahmu, ya Rabb"
"Sampaikan maaf khilaf pendosa ini untuk mereka"
"Tak berharap untuk bersama, namun...jalinkanlah tali agama silaturahmi anjuran nabi"
"Agar dapat selalu melihat mereka, dan melindungi dengan perantaraMu"
"Sungguh banyak permohonan doa pendosa ini untukMu demi mereka"
"Engkaulah sang Maha Tahu segalaNya. Berikanlah selalu terbaik untuk mereka..."
"Malaikat tak bersayap yang pernah hadir dihadapanku, Tuhan"
Tak banyak kata yang dapat diungkap lagi
Ku ingin melihat kalian dengan jas Airlangga, Gajah Mada, dan Brawijaya
Dan melihat kalian menggapai mimpi indah dulu
Yang pernah kalian ceritakan,
Ahli gizi yang hebat, kimiawan jenius, dan dokter muda pilihan bangsa!
Vielen Dank, meine Vergangenheit!
Asa, doa, cita-cita, dan masa yang akan datang...
Sampai berjumpa!