Kamis, 31 Desember 2015

0 Akhir Yang Dinanti

Akhir tahun ini segera menjelang

Segala yang pernah dimimpikan

Dan belum terlaksana

Akan terkubur

Atau

Akan menjadi mimpi baru di masa yang akan datang



Sepuluh bulan lalu telah berakhir

Masa lalu yang berakhir tidak sesuai dengan keinginan

Menjadikan bumerang di masa selanjutnya

Sekilas mengingat...

Apakah aku salah, Tuhan?

Sampaikan maaf ini untuknya

Karena hamba tahu,

Tak ada lagi kesempatan untuk mengatakannya

Namun hanya mendoakannya

Kepada yang lalu, sebelumnya, dan sebelumnya



Hitungan kelima dalam bulan pun telah berlalu

Keraguan pun perlahan menghampiri

Inikah saatnya membuka lembaran baru?

Dengan cara yang lain, Tuhan?

Tak pernah tahu apa yang akan direncanakan Sang Maha Besar



Namun, ku mencoba untuk membuka dan menulis buku yang baru

Saat telah memilih...

Inikah jawabMu kepada hambaMu yang hina ini?

Perbedaan dari segala sisi

Apakah ini maksud dari Tuhan...



Nafas di detik ini terhempas perlahan

Air mata jatuh dalam kain putih tak ternoda

Problema selalu menimpa

Sesulit inikah senyum hamba harus terbayar?

Sesulit inikah bahagia harus didapatkan?



Entah berapa kali lagi harus seperti ini

Gema derita yang hanya tertutup kepalsuan hati

Raga terhempas melayang tak tentu arah

Langkah terhenti mencari sang pedoaman Ilahi

Terbaca, tertulis, dan mengenai hingga rusuk terdalam



Tanya masih terbayang...

Apa yang sedang Engkau rencanakan, Tuhan?

Minggu, 30 Agustus 2015

0 Izinkan Aku

Melambai pada surya, menyapa dalam embun senja
Menepis semua halang rintang, tanpa melihat luka terbuka
Entah bagaimana wujud bayang ini,
Semakin pudar atau tampak
Semakin kecil atau besar
Tuk mengikuti sebuah cahaya
Yang tak tahu harus kemana memegangnya
Menjadi bayangan sejati
Tuhan, apa terlalu cepat untuk ini?
Apa bayang ini belum pantas tuk dapatkan sinar anyarnya?
Telah jatuh layaknya hujan air mata penakut ini
Dengan melangkah dengan merangkak
Tuk dapat sebuah kepastian dengan kehati-hatian
Ragu akan pilihan yang menimpa
Terlalu takut untuk memulai lembaran anyar untuk kesatuan
Bayang dan nur ini hanya berjarak sekian jangka
Terlalu cepat tuk bisa menjadi kesatuan dengannya
Terlalu lambat bagi bayangan pecah seperti diriku
Waktu terus berjalan menghiasi kisah ini
Izinkan aku untuk selalu mengikutimu sebagai cahaya keduaku
Meski tak bisa ku raih sempurna,
Aku menerima jarak ini sebagai delta kisah bayang ini
Kenangan membuat semua ini menjadi lebih indah
Mungkin ataupun tidak sama sekali

-C'GAP-

Jumat, 14 Agustus 2015

0 Siluet di Balik Selambu Biru, Berkaca Dalam Sepi

Kian hari demi hari terlewati
Perlahan namun pasti pergi dalam kenangan lalu
Sakit dihati kian sirna seiring matahari membakarnya tiap pagi
Melihatmu, masih menyimpan seiris rasa benci
Tapi untuk apa aku simpan itu?
Biarlah ini ku pendam agar aku dapat belajar
Bayang-bayang lama perlahan pun hilang
Dan raga ini akan menjadi bayangan yang megikuti cahaya
Sinar baru yang bisa menyusuri langkah demi langkah esok hari
Dan mendapat kepastian akan jawaban dari sebuah kata dalam doa
Melihat
Mengikuti
Mencari
Yang tak pernah bisa raga ini dekat dengan nur itu
Menatap dibalik selambu biru
Seraya berdoa dan berharap,
Tuhan, izinkan bayangan ini mendapatkan cahayanya
Layak sebuah roh mengikuti raga anyarnya
Namun, sulit untuk menebak akan masa akan datang
Takut akan sebuah kesalahan
Bergetar memulai untuk melangkah mengikuti sinar anyar itu
Sejengkal tak bisa tercapai
Melihat akan masa lalu
Bayangan ini takut akan gelap untuk sekali lagi pada akhirnya
Merasa tak pantas bayangan hancur ini mendapatkan sinarnya kembali
Hanya menjadi siluet yang seakan hadir namun tak ada
Seakan ada namun hanya sebuah rasa
Biarkan bayangan ini duduk diam di ujung langit
Melihat cahaya itu bergerak mendapatkan bayangan yang layak
Bukan untuk bayangan rusak
Siluet ini akan selalu mengikuti namun tak bisa mendekat
Hanya melihat
Di balik selambu biru
Yang takut seakan berkaca pada masa lalu
Sepi ini jadi milikku
Sang siluet dalam bayang itu
Menunggu sebuah jawaban Tuhan
Jalan untuk cahaya itu...

-C'GAP-

Jumat, 24 Juli 2015

0 Asa Ini Untukmu

Waktu...telah berjalan begitu cepat
Layak ombak menerjang pinggiran teluk
Menyisiri pinggiran pulau kemudian pergi
Perjalanan tak akan berhenti
Sampai nafas ini berada pada batasnya
Batas dimana semua telah berakhir

Takdir akan selalu ada seiring setapak kita berjalan
Tak ada yang mengetahui bagaimana kita esok hari
Sunyi mengampiri kala memikirkan hal fana ini
Doa selalu terucap dalam hati yang telah ternodai dosa
Namun selalu ada cahaya dalam setiap ruang gelap hati manusia

Perjalanan masa lalu telah terhenti
Tertutup masa depan yang masih misteri
Suram senang masa lalu akan menjadi bagian hidup ini
Yang tak terharga berapapun menggantikan hikmah kehidupan yang telah terjadi

Kini, pena baru telah terukir setiap harinya untuk menulis
Kehidupan setelah dan setelahnya
Seiring harapan baru datang
Asa dan semangat baru mengikat
Cahaya terang akan selalu dan selalu ada
Setiap sejengkal kaki ini melangkah

Terima kasih untuk masa lalu
Dan berikan nikmat Tuhan untuk masa kini dan akan datang
Teriring doa dalam setiap waktu ku bersujud
Pantaskan diri ini Tuhan
Dihadapanmu untuk mendapatkan kepantasan diri di hadapan hamba-hambaMu

Penyemangat baru hadir
Namun ku bersembunyi dalam diam ini
Berharap lisan, raga, dan jiwa ini tak melukai dirinya
Kuucap salam setiap doaku,
Dan memohon agar Tuhan menyampaikan padanya
Setiap takbir berkumandang tiap waktu bersujud

Tak ada niat untuk menjadi pendampingnya saat ini
Maupun menjadi teman dekatnya
Namun cukup melihatnya berada dalam lindunganMu Tuhan
Hati ini telah merasa tenang

Perasaan tak akan pernah berdusta akan rasa yang Tuhan beri
Kini melihat dan menatap dari ujung mata memandang
Cukup memberi sebuah kebahagiaan
Sembari raga ini memantaskan diri
Dihadapan Tuhan dan dihadapannya

Mimpi yang akan tercapai akan menjadi sebuah kebanggan
Kala bisa meraih dan mendapatkannya
Kebanggaan dalam hati akan selalu melekat
Sudah cukup waktu bermain-main dengan Tuhan dan umatNya
Terangkum dalam daftar impianku dan dalam doaku
Izinkan aku untuk membuktikannya dihadapanMu dan dihadapannya

Bersembunyi bukan untuk menghindar
Bukan untuk bermain dalam diam
Namun menunggu.. menunggu saat yang tepat
Melihat dan berharap akan suatu hal besar untuk kelak kemudian
Aku titipkan asa ini dalam doaku dihadapanNya dan untukmu

-C'GAP-

Minggu, 05 Juli 2015

0 Andai Nyawa Bisa Menjadi Sebuah Barang

Keadilan...
Ya, kini keadilan sejati hal yang tabuh dan sulit dicari di zaman sekarang
Kebahagiaan direnggut oleh sebuah keegoisan masing-masing pribadi
Takkan pernah ada tawa kepuasan dalam diri yang terkekang
Takkan pernah ada senyuman dalam diri yang terpendam oleh keegoisan
Tuhan, inikah jawabanMu atas doaku
Sudahkah Kau murka akan hamba yang hina dan pendosa ini?
Tuhan, ku ingin menagih akan kebahagiaan dan keadilan untukku
Dan untuk semua hamba yang merasakan
Andai setitik kebahagiaan bisa dibeli oleh nyawa,
Tanpa lama tuk berfikir aku akan berikan nyawaku untuk itu
Andai setitik keadilan dapat dibeli dengan harga diri
Tanpa lama tuk bergerak akan kuberikan itu
Jiwa rapuh ini selalu yakin akan nikmat dan karuniaMu
Hati gelap ini selalu sadar akan hikmah dan rencana dariMu
Namun,
Sampai kapan raga ini menahan hancurnya perasaan dan hilangnya rasa keadilan?
Sampai kapan senyum dan tawa terenggut oleh keegoisan semata?
Sampai kapan harapan dan doa bisa terkabul untuk mencapainya?
Air mata ini selalu jatuh, lebih banyak dari air Zam-zam yang selalu mengalir
Hingga kering tanpa sisa air sedikitpun
Tak ada yang peduli akan itu
Empati dan simpati perlahan hilang termakan zaman
Berfikir mundur dan buruk akan semua sesuatu yang menghadapinya
Inikah hambaMu, Tuhan?
Berikanlah rasa belas kasih terhadap hamba yang tak tahu menahu akan semua ini
Ku tunggu jawabanMu, Tuhan...
Ku tunggu kekuasaanMu mengatur fananya dunia...
Menghilangkan pribadi congkak
Menjawab semua doa hambaNya
Tanpa terkecuali untuk mengembalikan keadilan dan kebahagiaan
Untuk mengembalikan senyuman dan tawa yang hilang

Rabu, 01 Juli 2015

0 Take It

6 bulan telah berlalu, dan perlahan mengahapus seluruh memori indah yang pernah terjalani
Mengulang dan menata mimpi dengan hati yang berusaha terobati
Kini pasti semua yang berlalu telah terhapus dari benakmu
Dan tak semudah membalikkan tangan untuk hilang difikiranku
Mudah umtukmu melupakan semua, ya memang mudah
Mudah untukmu mencintai dan menyukai, mudah pula untuk melepaskan
Seakan apa yang telah terjadi adalah sebuah gangguan
Selalu berusaha memahami tapi memaksa untuk terus dituruti
Salah memang, salahku yang telah memilihmu
Aku fikir waktu bisa diputar nyatanya tidak
Dan takdir sudah tertulis seperti ini
Memang kecewa, namun selalu ada hikmah di dalam suatu peristiwa
Entah kuasa Tuhan apa yang telah terjadi
Namun hamba pendosa ini akhirnya tahu siapa sebenarnya dirimu
Aku ragu akan Tuhan mengampuniku atas segala yang telah terlewati
Dan aku ragu pula apakah kuasa Tuhan ini benar untuk keadilan
Terjawab sudah semua dalam 6 bulan terakhir
Menyesal membuang air mata menangisimu
Menyesal membuang sia-sia harta untuk dirimu
Andai bisa kutarik semua dan berharap tidak mengenalmu
Kuucapkan terimakasih untuk semua, semua hal yang pernah terjadi
Luka
Sedih
Senang
Bahagia, semuanya
Pesanku, jangan lakukan hal sama terhadap orang lain
Atau karma akan mengantui dirimu
Tak pernah berharap pesan isi hati ini untuk dirimu tahu
Namun ku tunggu, Tuhan yang memberikan ku jawaban atas semua ini
Karena, Tuhan yang Pengasih dan Penyayang pasti akan memberikan keadilan kapapan Dia mau

Sabtu, 09 Mei 2015

0 Rotasi

Hampir setiap detik rasa cemas selalu ada

Yang membuat bolak-baliknya hati terasa

Terkadang ledakan tidak bisa dielakkan

Setiap problema yang seterusnya datang

Dimana keadilan Tuhan untuk hambaMu ini

Sembari ku bertanya, layakkah aku masih bernafas

Sedangkan yang ku dapat hanya sebuah celaan

Tanpa mengerti apa yang terjadi dalam balik layar

Aku masih dan masih tak mengerti

Setelah hampir tiga bulan terlewati

Trauma tak kuasa mengampiri

Mencoba membangun kembali tanpa rasa kehilangan

Namun sulit, sama sulitnya dengan memisahkan kedua bagian magnet

Tuhan, tak kuasa aku menahan ini

Seberat inikah sebuah beban

Andai ku bisa memohon satu permintaan

Aku ingin hidup sekali lagi, di tempat yang benar-benar tenang

Dan tempat yang bisa menerima raga ini dengan lapang

Kini jiwa ini hanya bisa menunggu kapan tempat itu akan datang

Andai ku bisa bertemu dengan Sang Sutradara dan meminta keinginan yang selalu hilang

Dan aku akan meminta selalu dekat dnegan Dia

Ku mengerti semua ini seperti roda, bumi, dan hal lainnya yang berputar

Tapi apa tempat sang raga ini selalu untuk diinjak?

Selalu untuk dibenci?

Apa sebuah noda tak bisa dihapuskan hanya dengan kata maaf?

Separah itukah, padahal Tuhan selalu menyuruh untuk memaafkan

Inikah akhir dunia? Dengan banyak hal yang telah hilang

Hanya Dia-lah yang dapat menjawabnya

Semoga terdengar dan terlihat apa yang hamba-Nya inginkan

Jumat, 13 Februari 2015

0 A Commitment, Smile, and Love


Disaat kamu ingin melepaskan seseorang, ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya.
Disaat kamu mulai tidak mencintainya, ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya.
Disaat kamu mulai bosan dengannya, ingatlah selalu saat terindah bersamanya.
Disaat kamu ingin menduakannya, bayangkan jika dia selalu setia.
Disaat kamu ingin membohonginya, ingatlah saat dia jujur padamu
Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu, jangan sampai disaat dia sudah tidak disisimu, kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu.
Yang indah hanya sementara..
Yang abadi adalah kenangan..
Yang ikhlas hanya dari hati..
Yang tulus hanya dari sanubari..
Tidak mudah mencari yang hilang..
Tidak mudah mengejar impian..
Yang lebih susah adalah mempertahankan yang ada, karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga
Pepatah:
“Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini”
Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif ( positif thinking )
Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun, begitu bangun semuanya sirna tak berbekas
Rumah mewah bagai istana, harta benda yang tak terhitung, dan jabatan yang luar biasa.
Namun…
Ketika nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun tidak bisa dibawa pergi
Sehelai benang pun tidak bisa dimiliki
Apalagi yang diperebutkan
Apalagi yang mau disombongkan
Maka jalanilah hidup ini dengan rendah hati
Jangan terlalu perhitungan
Jangan hanya mau menang sendiri
Jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita
Belajarlah tiada hari tanpa kasih
Selalu berlapang dada dan cinta damai
Hidup ceria bebas leluasa
Tidak ada yang tidak bisa diikhlaskan
Tidak ada sakit hati yang tidak bisa dimaafkan
Tidak ada dendam yang tidak bisa terhapus.

“1 Lilin kecil dapat menerangi ruangan yang gelap, 1 kebaikan dapat membuat hari lebih baik, 1 senyuman dapat membuat hati merasa senang.”

0 Story of 4 Candles

Ada 4 lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh.
Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka
Yang pertama berkata: “Aku adalah Damai.” “Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Yang kedua berkata: “Aku adalah Iman.” “Sayang aku tak berguna lagi.” “Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.” Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara: “Aku adalah Cinta.” “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.” “Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.” “Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.” Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.
Tanpa terduga…
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”
Lalu ia mengangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:
Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:
“Akulah HARAPAN.”
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita….dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!

0 Best-friend is more important then Love



Satu hari Cinta dan Sahabat berjalan dalam sebuah desa di daerah pegunungan
Tiba-tiba Cinta terperosok ke dalam jurang yang dibawahnya ada telaganya. Lho kenapa bisa? Jawabnya kerena Cinta itu buta…
Lalu Sahabat pun ikut terjun dalam telaga… Kenapa?? Kerena…Sahabat akan melakukan apa saja demi Cinta. Dan di dalam telaga Cinta hilang… Kenapa?
Kerena… Cinta itu halus, mudah hilang kalau tak dijaga, sukar dicari apa lagi dalam telaga yang gelap… Sedangkan Sahabat masih mencari-cari dimana Cinta berada dan Sahabat rela untuk terus menunggu.. Kenapa? Karena … Sahabat itu sejati dan akan kekal sebagai Sahabat yang setia… Oleh karenanya, hargailah Sahabat kita …
Walau kita sudah punya pasangan , Sahabat kita tetap setia dengan kita. Walau kita punya harta banyak , Sahabat masih lebih berharga
Oleh karenanya sudah kah kamu bilang ke semua Sahabatmu sekarang bahwa engkau sangat berarti bagiku, dan kau adalah Sahabat terbaiku,takkan ada yang dapat menghancurkan kisah kita…kau dan akuselamanya…Sahabatku.

0 6 Big Power in Human

1. Kekuatan Impian (The Power of Dreams)
Untuk memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupan ini, setiap kita harus memiliki impian dan tujuan hidup yang jelas. Setiap kita harus berani memimpikan hal-hal terindah dan terbaik yang kita inginkan bagi kehidupan kita dan kehidupan orang-orang yang kita cintai.
Tanpa impian, kehidupan kita akan berjalan tanpa arah dan akhirnya kita tidak menyadari dan tidak mampu mengendalikan ke mana sesungguhnya kehidupan kita akan menuju.
2. Kekuatan dari Fokus (The Power of Focus)

Fokus adalah daya (power) untuk melihat sesuatu termasuk masa depan, impian, sasaran atau hal-hal lain seperti kekuatan dan kelemahan dalam diri, peluang di sekitar kita, sehingga lebih jelas dan mengambil langkah untuk mencapainya.
Seperti sebuah kacamata yang membantu seorang untuk melihat lebih jelas, kekuatan fokus membantu kita melihat impian, sasaran, dan kekuatan kita dengan lebih jelas, sehingga kita tidak ragu-ragu dalam melangkah untuk mewujudkannya.
3. Kekuatan Disiplin Diri (The Power of Self Discipline)

Pengulangan adalah kekuatan yang dahsyat untuk mencapai keunggulan. Kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang. Menurut filsuf Aristoteles, keunggulan adalah sebuah kebiasaan.
Kebiasaan terbangun dari kedisiplinan diri yang secara konsisten dan terus-menerus melakukan sesuatu tindakan yang membawa pada puncak prestasi seseorang. Kebiasaan kita akan menentukan masa depan kita.
Untuk membangun kebiasaan tersebut, diperlukan disiplin diri yang kokoh. Sedangkan kedisiplinan adalah bagaimana kita mengalahkan diri kita dan mengendalikannya untuk mencapai impian dan hal-hal terbaik dalam kehidupan ini.
4. Kekuatan Perjuangan (The Power of Survival)

Setiap manusia diberikan kekuatan untuk menghadapi kesulitan dan penderitaan. Justru melalui berbagai kesulitan itulah kita dibentuk menjadi ciptaan Tuhan yang tegar dalam menghadapi berbagai kesulitan dan kegagalan.
Seringkali kita lupa untuk belajar bagaimana caranya menghadapi kegagalan dan kesulitan hidup, karena justru kegagalan itu sendiri merupakan unsur atau bahan yang utama dalam mencapai keberhasilan atau kehidupan yang berkelimpahan.
5. Kekuatan Pembelajaran (The Power of Learning)

Salah satu kekuatan manusia adalah kemampuannya untuk belajar. Dengan belajar kita dapat menghadapi dan menciptakan perubahan dalam kehidupan kita. Dengan belajar kita dapat bertumbuh hari demi hari menjadi manusia yang lebih baik.
Belajar adalah proses seumur hidup. Sehingga dengan senantiasa belajar dalam kehidupan ini, kita dapat terus meningkatkan taraf kehidupan kita pada aras yang lebih tinggi.
6. Kekuatan Pikiran (The Power of Mind)

Pikiran adalah anugerah Tuhan yang paling besar dan paling terindah. Dengan memahami cara bekerja dan mengetahui bagaimana cara mendayagunakan kekuatan pikiran, kita dapat menciptakan hal-hal terbaik bagi kehidupan kita.
Dengan melatih dan mengembangkan kekuatan pikiran, selain kecerdasan intelektual dan kecerdasan kreatif kita meningkat, juga secara bertahap kecerdasan emosional dan bahkan kecerdasan spiritual kita akan bertumbuh dan berkembang ke tataran yang lebih tinggi.
Semua dari kita berhak dan memiliki kekuatan untuk mencapai kehidupan yang berkelimpahan dan memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupannya.
Semuanya ini adalah produk dari pilihan sadar kita, berdasarkan keyakinan kita, dan bukan dari produk kondisi keberadaan kita di masa lalu dan saat ini.
Sebagaimana dikatakan oleh Jack Canfield dalam bukunya The Power of Focus, bahwa kehidupan tidak terjadi begitu saja kepada kita. Kehidupan adalah serangkaian pilihan dan bagaimana kita merespons setiap situasi yang terjadi pada kita.


Repost from : http://imandosz.blogspot.com/2012/09/6-kekuatan-dahsyat-dalam-diri-manusia.html

0 3 Hari Dalam Hidup Ini



Hari pertama : Hari kemarin.
Kita tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.
Kita tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Kita tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang kita rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat dan beristirahat dengan tenang; lepaskan saja

Hari kedua : hari esok.
Hingga mentari esok hari terbit,
Kita tak tahu apa yang akan terjadi.
Kita tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Kita tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba; toh belum tentu esok hari kita merengkuhnya ; biarkan saja

Yang tersisa kini hanyalah hari ini.
Pintu masa lalu telah tertutup,
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri kita untuk hari ini.
Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila
Kita mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.

Hiduplah hari ini. karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah apa adanya. karena yang ada hanyalah hari ini, hari ini yang abadi.
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada kita.
Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti.
Ingatlah bahwa kita menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri kita sendiri.

Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu
bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang juga.

0 Extraordinary love story of couple married for 72 years who died holding hands just an hour apart - and how wife's heartbeat kept her dead husband's heart monitor going

After 72 years of marriage they had only an hour's separation between them in their passing, yet their locked hands never let go.
The family of the Iowa couple say their life together was a real-life love story, never separated, even after their tragic car accident which sent them both to the hospital.
'They believed in marriage,' Dennis Yeager, the youngest son of Gordon Yeager, 94, and wife Norma, 90, told MailOnline. 'They chose each other and once they had committed, that was it.'


A perfect match: After 72 years of marriage and four children, Iowa couple Gordon and Norma Yeager die an hour apart holding hands
A perfect match: After 72 years of marriage and four children, Iowa couple Gordon and Norma Yeager die an hour apart holding hands
The way they were: Norma and Gordon Yeager, dressed in their finery, enjoy a day out at the beach
The way they were: Norma and Gordon Yeager, dressed in their finery, enjoy a day out at the beach
The couple were both born in Iowa before Gordon Yeager moved to a farm a Minnesota with his family. After it was badly hit by the Depression, 16-year-old Gordon returned to work at the Chevrolet Garage in State Center, Iowa - a business which he would eventually go on to own. 
It was once back in the town, he fell in love with Norma who was still studying at high school. 
After his proposal, Gordon and Norma were married on the very day that she graduated, May 26, 1939. 
It was a small wedding held at 8pm that evening in the home of Gordon's sister, the expense of which was covered by the young man's first pay cheque.

The newlyweds spent the first few years of marriage in California where Gordon worked as a welder in the shipyards during the Second World War while volunteering at night for the war effort. 
They later returned to the town of State Center and had four children - Donna who was born in 1940, Roger in 1943, Gordon in 1946 and the youngest Dennis in 1949. 
Tragically both middle sons Roger and Gordon later died in car crashes. 
Always together: Gordon and Norma Yeager loved to socialise and spend time in the outdoors, particularly at Clear Lake, Minnesota
Always together: Gordon and Norma Yeager loved to socialise and spend time in the outdoors, particularly at Clear Lake, Minnesota
Always together: Gordon and Norma Yeager loved to socialise and spend time in the outdoors, particularly at Clear Lake, Minnesota
Young at heart: Even in their nineties, Gordon and Norma Yeager enjoyed socialising, sports and walking their Yorkie dog, Radar
Young at heart: Even in their nineties, Gordon and Norma Yeager enjoyed socialising, sports and walking their Yorkie dog, Radar
While bringing up their young children, the Yeagers first ran a hardware store before taking over the Chevrolet Garage with Gordon's brother Roger until both men retired at 65. 
The couple's youngest son Dennis, 62, described his parents as incredibly active individuals. 
He said: 'We took family camping trips in Iowa and Canada but spent most of the time at Clear Lake, Minnesota. We rented a cabin and went boating.
'I remember my Dad, even at almost 60 years old, water-skiing at Clear Lake. One time, when I was driving the boat he disappeared under for such a long time, that my Mom was worried sick. 
'When he eventually surfaced, she screamed at him, ''what were you doing down there?'' to which he yelled back, ''well I wasn't coming back up without my trunks!'''
When they retired, the Yeagers would spend half the year in Tucson, Arizona, enjoying the outdoors and fishing in the Hoover Dam.
Despite their closeness, Dennis admits at times his parents were 'total opposites'.
He said: 'They just loved being together but of course they would get mad at each other. 
'My Dad was very sociable, he loved doing anything that involved being with people. My Mom was quieter but she would support my Dad in whatever he was doing. She would be there making sure everyone had something to eat, had a drink in their hand.
'She was such a perfectionist. When they had the garage, she won every award going from Chevrolet for her book-keeping. I remember they would be up together poring over those books until 2am if there was even a penny out of place.'
Loving family: Gordon and Norma Yeager with their grandsons Jeff and Greg
Loving family: Gordon and Norma Yeager with their grandsons Jeff and Greg
Proposal: Gordon proposed to Norma the day of her high school graduation and they married on May 26, 1939
Proposal: Gordon proposed to Norma the day of her high school graduation and they married on May 26, 1939
'I have to stay here for her': Their son says Gordon knew he would never stray far from his wife of 72 years
'I have to stay here for her': Their son says Gordon knew he would never stray far from his wife of 72 years
After celebrating the rare achievement of a 70th wedding anniversary, surrounded by family, Dennis said his parents loved to spend time watching sports, socialising and walking their little Yorkie dog Radar. 
'They were not your typical 90-year-olds,' he added. 
Dennis said that his father would continuously say, 'I have to stick around. I can't go until she does because I have to stay here for her and she would say the same thing.'
Last Wednesday while making a trip into town, the car Gordon Yeager was driving mistakenly pulled out in front of another. 
A police report said the oncoming driver tried to avoid the collision, but it wasn't able to stop in time.
Rushing to the hospital, Dennis said he found his parents sharing a unit in the intensive care unit.
Never separated and holding hands they lay, though 'not really responsive,' he said.
That afternoon at 3:38pm, Gordon passed away, with his wife and family beside him. The anomaly began though for the family, when Gordon's heart monitor kept beeping.
'It was really strange. They were holding hands, and dad stopped breathing but I couldn't figure out what was going on because the heart monitor was still going,' Dennis recalled.
'But we were like, he isn't breathing. How does he still have a heart beat?'
Side by side: Gordon and Norma Yeager celebrating their 60th wedding anniversary - they died holding hands after 72 years of marriage
Side by side: Gordon and Norma Yeager celebrating their 60th wedding anniversary - they died holding hands after 72 years of marriage
Platinum celebration: Gordon and Norma Yeager made the rare achievement of being married for more than 70 years
Platinum celebration: Gordon and Norma Yeager made the rare achievement of being married for more than 70 years
Dennis asked a nurse who checked, pointing out the couple's hands which were still locked together.
'Her heart was beating through him and picking it up,' Dennis said the nurse explained.
Exactly one hour later though, at 4:48pm, Norma died too.
'Neither one of them would've wanted to be without each other. I couldn't figure out how it was going to work,' said daughter Donna Sheets on what life would have been like for the other if only one had survived. 'We were very blessed, honestly, that they went this way.'
Dennis said: 'I don't believe there was a big secret to their marriage. Sometimes one or the other would get mad but they worked everything out. 
'In the end, they chose each other and that was it. They were committed.'
The couple held hands at their funeral Tuesday, sharing the same casket. Their family says after they are cremated, their ashes will be mixed together.
The Yeagers are survived by Norma's sister, Virginia Kell, and Gordon's brother, Roger, along with their children Donna and Dennis as well as 14 grandchildren, 29 great-grandchildren and one great-great grandchild.


Read more: http://www.dailymail.co.uk/news/article-2051047/Gordon-Norma-Yeager-married-72-yrs-die-hour-apart-holding-hands.html#ixzz3RasdGd1v
Follow us: @MailOnline on Twitter | DailyMail on Facebook


By : http://www.dailymail.co.uk/home/search.html?s=&authornamef=Louise+Boyle
Repost by : -C'GAP-

0 Andai Tuhan Bisa Mengerti

Tepat 2 hari sebelum monthsarry ke-14 ini, semua berakhir
Kain yang sedang terajut dengan benang merah dan putih telah putus
Dan tak ada yang mengetahui kapan kain itu akan sempurna
Atau akan terbuang menjadi kain yang belum sempurna
Doa dan harapan terdahulu seakan dibumi hanguskan bersama perasaan ini
Sebuah perjanjian seakan terbakar oleh api kehancuran
Menulis semua kenangan disebuah lembaran,
Mungkin tak akan cukup

Jum'at, 13 Desember 2013 Awal dari semuanya, 

awal dari sebuah harapan dan semua doa yang ku tuliskan untuknya, atas izinNya. Memang sulit, karena bersama berawal dari sebuah kehancuran. Namun, sebuah keyakinan atas itu seperti membuat teguh dan menjadikan tembok untuk bangunan yang lebih kuat
Detik berganti menit
Menit berganti jam
Jam berganti hari
Hari berganti minggu
Minggu berganti bulan
Bulan berganti tahun

Jum'at, 13 Februari 2015 Kini semua telah berakhir

Setahun perjalanan bukan lah waktu yang sebentar, lika-liku terlewati, berbagai rintangan terlewati, aku selalu berharap meski nantinya kita kan berpisah, aku selalu berdoa agar bukan saat ini, namun saat aku telah belajar lebih banyak dari dirimu.
Entah takdir apa lagi yang terjadi ini, entah Tuhan memberikan keadilan apa lagi ini.
Kini tak ada lagi perhatian lebih darimu, dengan hal sekecil apapun itu.
Ini sulit, dan kali ini trauma itu seakan kembali lagi.
Airmata pun tak hentinya untuk jatuh menjadikan sebuah doa untuk Sang Pencipta.
Sadar, ini kesalahanku, kedua kalinya adalah hal bodoh untukku.
Namun, awal dari sebuah perjalanan aku selalu berharap bisa banyak belajar dari wanita hebat darimu.
Kini, tak bisa lagi ku rasakan dekap dan hangat genggam tanganmu.
Tak bisa lagi ku dengar panggilan yang sangat membuatku rindu akan itu.
Tak bisa lagi kita ulang saat di Kota Jogja dan Bali.
Aku akan selalu mengucapkan doa, agar takdirku di Lauful Mahfudz dapat berubah.
Menjadi seorang raja yang berada disampingmu, menjadi seorang pelindung yang selalu ada untukmu.
Memang iini egois, seperti tak menerima sebuah takdir.
Tapi, seorang guru pernah berkata kepadaku...

"Selama kamu masih mengembuskan nafas dan masih mampu dalam memilih dan menentukan, tentukanlah jalan takdirmu, berusahalah merubah semua takdir yang tidak berkenan untukmu dengan usaha dan doa."

Dari itulah aku dapat belajar bagaimana menghadapi takdir.
Dan banyak pelajaran yang dapat kuambil dari beberapa pasangan.
Bahwa, saat cinta itu surut gunakanlah komitmen, karena dengan komitmen kita akan menjadi lebih kuat dalam menghadapi apapun, rasa jenuh, bosan, dan lainnya. Asal komitmen dari awal sudah terbentuk itulah pondasi awal, selain cinta.

Aku akan selalu berusaha untuk mendapatkan satu lagi kesempatan untuk bersamamu lagi dan mendampingimu seperti dulu dan membuat dirimu nyaman.
Ini bukan karena cinta yang aku dahulukan, tapi komitmenku dari awal aku mengatakannya padamu.
Mungkin kini belum bisa, namun aku selalu yakin Allah akan mengerti keadilan.

In Memoriam Failed Monthsarry 14th, Lulu Millatina Rachmawati.

-C'GAP-

0 Darkness

Darkness

Hari berganti hari, kini semua telah berbeda
Sejak dimana kita memilih jalan sendiri dengan keputusan pribadi
Menjadi remaja dan dewasa itu takdir, yang tak pernah dapat kita sangkal
Ancaman semakin banyak, positif maupun negative
Dan setiap pribadi berhak memilih antara keduanya
Entah itu salah maupun benar, itulah sebuah pilihan dan jalan
Tak ada yang berhak melarang
Meski hukum dan peraturan dibuat seketat apapun
Hanya..
Resiko menjadi milik sang pemilih
Dalam hal kecil maupun besar
Terkadang kita menjadi yang terendah
Dan bahkan menjadi yang direndahkan
Dalam hal apapun
Kadang mereka tak pernah menyadari, betapa sakit ini
Yang mungkin tak pernah mereka dapatkan
Karena apa? Karena kesempurnaan yang mereka miliki
Secara tidak langsung menindas, tapi mereka tak sadar
Memilih itu sulit,
Bahkan ada banyak pribadi yang mati sia-sia
Karena tak bisa memilih atau bahkan tak ada pilihan dan jalan lain
Itu bodoh
Setiap orang punya pilihan dan jalan
Di dalam gelap maupun terang jalan itu
Semua sudah menentukan takdirnya
Dengan dirinya dan pilihannya

We have a choice. And this is my choice. And everybody must know that every human have a choice.” –Peter Parker-

Didalam keputusan ada sebuah pergelutan batin
Sejenak, membuat kita merasa bingung
Dan itu yang kadang membuat kita jengkel terhadap orang lain
Pilihannya berubah-ubah
Selalu menangis dan marah saat salah dengan pilihannya
Itu salah? Ya menurutku
Keputusan itu menjadi tanggung jawab dalam hal dan resiko apapun
Dan mengambil sebuah langkah untuk menalangi keputusan lain
Itu bukan hal mudah
Fluktuatif batin dimiliki setiap orang
Dan,
Tinggal bagaimana kita mengendalikannya
Karena Tuhan sudah mengkodratkan seperti ini
Bahkan seorang “panutan dunia”pun di masa lampau
Selalu berharap dan memohon agar hatinya diteguhkan
Pikiran dijernihkan agar tak salah ambil dalam keputusan
Dan
Setiap hal pasti pernah mengalami masa sulit
Dalam memilih tentunya
Bahkan rasa kecewa karena salah mengambil keputusan,
Lebih dari sebuah sayatan
Tapi apa yang bisa kita rubah?
Semua terlambat jika kita telah melakukan
Percuma
Hanya sebuah hal kosong yang kita dapatkan dari keputusan itu
Atau mungkin hanya sebagian kecilnya
Memlih itu sulit, mengambil keputusan lebih sulit
Jika kita punya pilihan, lakukan
Jangan menyerah untuk memperjuangkan
Bukan berganti keputusan pada saat tertentu
Manusia tak ada yang sempurna
Tapi jika kita berusaha jadi sempurna
Atau lebih tepatnya,
Menjadi lebih baik dengan kekurangan



-C’GAP-

Latepost : December 2014
 

Be Better Than Before Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates